REFLEKSI PRIEGS : Kekayaan Kesadaran

Kekayaan Kesadaran - Salah satu rezeki terbesar manusia adalah kesadaran. Maka salah satu kerugiaan terbesar manusia adalah ketidaksadaran. Maka bedakanlah keberuntungan antara manusia yang sadar dan tidak sadar itu. Mulai dari soal-soal sederhana. Misalnya seseorang yang tidak sadar kalau dirinya menjengkelkan. Sumber kejengkelan itu sederhana mulai cara duduk, cara meludah, cara bicara sampai apakah ada bau asam di ketiaknya. Tak ada yang salah dengan ketiak bermasalah. Yang berbahaya adalah ketika ia tak menyadari dan ia malah biasa memeluk dengan gembira siapa saja yang ditemui.

Cukup dengan tidak sadar pada soal ketiaknya saja nasib seseorang bisa terantuk halang-rintang tanpa kesudahan. Pasangan hidupnya akan menderita, teman-temannya akan berguguran, orang lain akan malas melakukan penawaran. Kesana ditolak kemari disambut dingin. Pekerjaan akan sepi dan tawaran yang datang hanya pekerjaan kasar. Tawaran itu akan membuatnya marah lalu ia mulai menyalahkan keadaan. Ia merasa betapa malang nasibnya dan betapa kejam orang-orang di sekitarnya. Hanya soal ketidak sadarannya pada soal ketiak nasib manusia bisa menuai banyak drama. Apalagi jika seseorang harus tak sadar pada norma, moral dan hukum. Saya tak tahu lagi dengan bahasa seperti apalagi harus menggambarkan kemalangan ini.

Kini bandingkan dengan pihak yang sadar. Cukup dengan sadar pada soal ketiak bermasalahnya. Kesadaran itu akan membuatnya tahu diri. Karena sikap ini pihak lain lalu berempati dan akhirnya menawarkan berbagai solusi. Karena ia orang tipe sadar ia juga sadar caranya berterimakasih dan menempatkan diri. Orang-orang lalu terkesan lagi dan menambahlan jumlah empati dan penawaran dan akhirnya terbukalah aneka kemungkinan. Akhirnya dari kesdaran sederhana itu, sadarlah ia pada banyak kesadaran yang lebih tinggi dan jadilah ia pribadi yang terbang tinggi.

Begitu juga dengan negara. Ada negara sadar ada negara tak sadar. Ada negara yang tak sadar dan menyangka keadaan baik-baik saja sampai tak menyadari bahwa semua kelancaran itu bertumpu di atas hutang. Dengan hutang itu pula semua menyangka negara sedang bertumbuh. Jalan-jalan penuh dengan macet kendaraan dan BBM bersubsidi dipakai juga untuk geng motor kebut-kebutan. Begitu murah harga BBM itu sampai penganggur saja bisa membeli hanya untuk kebut-kebutan liar di jalanan. Negeri salah paham.
Terima kasih telah membaca artikel tentang REFLEKSI PRIEGS : Kekayaan Kesadaran di blog Refleksi Prie GS bila artikel ini bermanfaat silahkan bookmark halaman ini di web browser anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :